Contents
manajemen aset perusahaan, sistem informasi manajemen aset, pengelolaan aset perusahaan, tujuan manajemen aset, manfaat manajemen aset
Apa itu manajemen aset?
Aset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai ekonomi yang bisa dimiliki oleh perorangan, perusahaan atau organisasi bahkan pemerintah yang dapat dinilai secara finansial. Dari sudut pandang ekonomi, aset adalah barang (thing) atau sesuatu (anything) yang bisa dimiliki oleh seseorang, organisasi swasta atau pemerintah serta memiliki nilai ekonomi (economic value), nilai komersial (commercial value), dan nilai tukar (exchange value). Sedangkan manajemen asset perusahaan adalah proses pengelolaan aset perusahaan yang dilakukan secara efektif dan efisien, sehingga dapat mecapai tujuan yang telah ditetapkannya.
Baca juga: ISO 27000 Series Sistem Manajemen Keamanan Informasi
Tujuan dan manfaat
Berikut adalah tujuan dan manfaat dari manajemen aset perusahaan.
- Memastikan status kepemilikan asset sebuah perusahaan
- Memilih investasi aset yang tepat bagi perusahan
- Menjaga nilai aset tetap tinggi, terjaga dan bersifat jangka panjang
- Mempertahankan nilai aset untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal
- Mencapai penggunaan dan pemanfaatan aset yang optimal
- Meminimalkan biaya sesuai dengan usia aset
- Meningkatkan keamanan terhadap aset dan dana yang dimiliki
- Sebagai acuan dalam menyusun neraca dalam penyusunan laporan keuangan
- Memudahkan penyusunan anggaran
- Mencegah pembelian yang berlebihan
- Menyusun manajemen risiko yang sesuai
Baca juga: 6 Cara Mencegah Ancaman Keamanan Informasi karena Human Error
Kenapa manajemen aset penting?
Manajemen aset sangat penting bagi perusahaan karena dengan adanya pengelolaan aset yang benar dan jelas, perusahaan dapat menjaga nilai asetnya tetap stabil. Selai itu, manajemen aset dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Jika perusahaan mampu mengimplementasikan manajemen asset dengan baik dan benar, perusahaan akan mampu meminimalkan risiko yang dapat merusak dan menyebabkan penurunan nilai asetnya. Namun sebaliknya, jika perusahaan tidak melakukan manajemen aset maka ketika aset mengalami penyusutan atau keuntungan perusahaan tidak akan mengetahuinya. Hal tersebut tentu sangat berisiko terhadap kelangsungan bisnis.
Dari segi keuangan, pencatatan manajemen aset dilakukan melalui penyusunan anggaran perusahaan, seperti konstruksi, pembelian dan pemeliharaan barang. Pencatatan tersebut akan menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam membuat keputusan pembelian aset baru sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran. Manajemen aset berjalan berdampingan dengan manajemen resiko karena perusahaan perlu mempertimbangkan risiko mendatang yang dapat mengancam asetnya. Dalam hal ini manajemen aset membantu dan mempermudah pekerjaan dalam menyusun laporan keuangan. Dimana terdapat data yang harus dilampirkan pada saat pelaporan SPT PPh Badan di akhir tahun pajak. Aset yang dimiliki perusahaan dapat mempengaruhi penghitungan pajak penghasilan yang harus dilaporkan di akhir tahun pajak.
Baca juga: Pentingnya perlindungan keamanan informasi berbasis ISO 27001
Tips manajemen aset perusahaan
Terdapat beberapa tips yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan dalam mengimplementasikan manajemen aset terhadap bisnis Anda.
1. Lakukan monitoring dan pemeriksaan seluruh aset yang dimiliki secara berkala
Pemeriksaan berkala dilakukan untuk menghindari resiko adanya berbagai pengeluaran tak terduga akibat beban kepemilikan aset yang tidak tercatat. Contohnya dengan melakukan pemeriksaan tiap bulan perusahaan tidak harus membayar pajak mobil atau motor yang sudah rusak.
2. Tingkatkan pemahaman terhadap siklus hidup asset
Dengan memahami siklus hidup aset, dapat memudahkan perusahaan dalam mengelola dan menggunakan asetnya. Selain itu, perusahaan bisa menggunakan waktunya dengan lebih efektif dalam pengambilan keputusan memperbarui atau menghapus aset.
3. Buat jadwal arus kas masuk dan keluar
Dengan membuat jadwal terkait arus kas masuk dan keluar dapat membantu perusahaan menjaga keseimbangan aset kas dan kewajiban bisnisnya.
4. Tentukan siapa penanggung jawab aset
Pemilik aset tidak bisa terus menerus memantau kondisi asetnya karena memiliki kewajiban lainnya. Selain itu, bisnis harus berkembang sehingga membuat waktu pengawasan terhadap aset semakin terbatas. Sehingga pemilik aset atau perusahaan bisa memilih seseorang untuk meelakukan tanggung jawab terhadap pengawasan aset perusahaan.
5. Mempelajari depresiasi aset
Depresiasi atau penyusutan aset adalah poin penting dalam melakukan manajemen aset. Perusahaan bisa menghindari serta memudahkan pengambilan keputusan saat aset tidak bisa digunakan secara optimal.
6. Menggunakan solusi manajemen set pintar
Dengan kemajuan teknologi proses pengelolaan aset yang dimiliki perusahaan dapat lebih mudah dilakukan. Dimana proses manajemen aset tidak perlu lagi dicatat secara manual karena sudah ada sistem informasi manajemen aset perusahaan. Sehingga perusahaan bisa melakukan pengelolaan kekayaan dengan lebih mudah tanpa harus membolak balikan kertas yang tebal.
Baca juga: Cara membuat SOP Perusahaan sesuai ketentuan Standar ISO