Budaya Kerja 5S
Penerapan 5S
Penerapan5S atau Budaya Kerja 5S. Pernahkah Anda kehilangan dokumen penting? Proses produksi berhenti karena adanya kecelakaan kerja fatal? Perusahaan mengalami kerugian karena customer merasa kecewa dengan hasil yang tidak sesuai? Pasti hal-hal tersebut pernah Anda alami, bukan? Salah satu faktor yang menjadi penyebab adalah karena perusahaan Anda belum menerapkan 5S atau malah belum berhasil menerapkannya. Tidak jarang pelaku bisnis merasa gagal dalam menerapkan metode Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke.
Sebenarnya ada beberapa kunci agar berhasil menerapkan metode 5S di perusahaan Anda, yaitu :
Komitmen dari seluruh karyawan dan top management sangatlah dibutuhkan. Karena dengan adanya komitmen untuk menerapkan metode 5S maka akan menimbulkan sinergi untuk menuju efektifitas. Tanpa adanya komitmen, maka tidak akan dapat tercapai apa yang ditargetkan.
Perusahaan memberikan pengarahan atau training terlebih dahulu terkait cara penerapan 5S di perusahaan. Kemudian meminta seluruh karyawan dan top management untuk melaksanakannya. Nah, peran Top Management di sini sangatlah penting untuk mengontrol penerapannya. Motivasi juga perlu diberikan agar para karyawan selalu terpacu untuk memberikan yang terbaik. Cara memberikan motivasi diserahkan kepada perusahaan masing-masing. Bisa dengan memberikan reward bagi yang menerapkannya dan menunjukkan hasil yang maksimal.
Baca Juga : KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN 5S
Top Management juga harus berkomitmen untuk menyediakan fasilitas pendukung demi keberhasilan penerapan metode 5S. Top Management tidak boleh berperan pasif dan hanya menjadi pengontrol saja. Namun, Top Management harus berperan aktif dengan mendukung, mengontrol, mengevaluasi para karyawan dalam menerapkan metode 5S agar menjadi budaya perusahaan. Jika fasilitas pendukung tidak dipenuhi, maka hasil dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke tidak dapat maksimal.
Sosialisasi tidak hanya dilakukan ketika meeting bulanan atau mingguan, akan tetapi bisa dilakukan setiap briefing harian sebelum memulai pekerjaan. Tujuan dilakukan sosialisasi ini adalah untuk mengingatkan para karyawan agar selalu konsisten dan berkomitmen. Jika sosialisasi terus dilakukan, maka bukan hal yang mustahil akan terbentuk suatu budaya.
Dalam penerapan metode Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke tentu terdapat hambatan dan peluang. Fungsi dilakukannya evaluasi untuk mengetahui apa saja hambatannya, bagaiaman hasilnya, dan bagaimana cara menyelesaikan hambatan itu. Selain itu, hasil evaluasi ini dapat juga digunakan untuk memberikan reward bagi karyawan yang konsisten dalam menjalankannya.