Contents
apa fungsi dari keamanan data, bagaimana cara menjaga keamanan data, cara meningkatkan keamanan data, cara menjaga keamanan data perusahaan, keamanan data dan informasi, contoh data customer, fungsi keamanan data, melindungi data pelanggan, penerapan iso 27001 pada perusahaan, pengertian keamanan data, pentingnya melindungi data customer pentingnya data customer
Keamanan data customer
Era digital mendorong semua aktivitas kita untuk beralih ke teknologi. Kecanggihan teknologi ini memudahkan sebagian besar aspek kehidupan kita. Namun, kemudahan ini harus diiringi dengan kewaspadaan tinggi karena pencurian data yang kian marak terjadi. Data customer mengandung informasi pribadi yang sering kali menjadi target pencurian dan disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Sehingga penting bagi perusahaan untuk menjaga keamanan data customer sebaik mungkin.
Beberapa tahun terakhir kebocoran data sering terjadi tidak terkecuali di Indonesia. Kasus kebocoran data milik pengguna sejumlah aplikasi di Indonesia, khususnya yang menyasar informasi pribadi menimbulkan kekhawatiran terhadap penyalahgunaan data atau cybercrime oleh para oknum. Indonesia menempati peringkat 3 dengan jumlah akun yang mengalami kebocoran data terbanyak pada kuartal ketiga tahun 2022 (katadata.id). Dengan > 12 juta akun diretas dan kasus yang meningkat setiap bulan, membuat pemerintah harus mengatasi serangan hacker di ruang digital untuk keamanan masyarakat.
Kasus kebocoran data di Indonesia mulai dari bocornya data BPJS, sertifikat vaksin Presiden Jokowi, hingga yang terbaru kasus nomor kartu SIM ponsel. Permasalahan-permasalahan tersebut menimbulkan pertanyaan publik terhadap kinerja Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang dinilai paling bertanggungjawab atas bocornya informasi pribadi ini.
Pentingnya menjaga keamanan data customer
Keamanan data sangat penting bagi perusahaan karena setiap informasi adalah aset. Informasi seperti nama, alamat, nomor HP, KTP, dan lainnya adalah informasi sensitif yang jika disalahgunakan dapat menimbulkan kerugian yang besar baik bagi customer maupun perusahaan. Setiap data pribadi dan informasi pelanggan adalah amanah yang wajib Anda jaga. Jika perusahaan mampu menjaga data pribadi pelanggannya dengan baik, otomatis akan menumbuhkan rasa aman dan kepercayaan pelanggan pada perusahaan.
Keamanan data adalah prioritas utama dalam aktivitas bisnis sebuah perusahaan. Sedangkan Menjaga dan melindungi keamanan data customer adalah kewajiban para pelaku usaha. Pasalnya, hal ini akan berdampak besar terhadap kepercayaan konsumen pada brand bisnis yang Anda jalankan. Ada ratusan bahkan ribuan perusahaan mengalami masalah keamanan data yang mengakibatkan kebocoran data perusahaan. Risiko ini sangat besar karena dapat berpengaruh langsung kepada bisnis perusahaan.
Keamanan data (Data Security) adalah prosedur dan regulasi untuk melindungi data dari perusakan, modifikasi, serta penyebaran data baik disengaja maupun tidak sengaja. Singkatnya, keamanan data adalah perlindungan terhadap data digital yang bersifat privat. Keamanan data juga mencakup upaya, aktivitas, dan tindakan untuk melindungi akses jaringan, sistem, program, perangkat, website, dan data lainnya dari berbagai ancaman cyber (cyber threats) atau akses yang bersifat ilegal.
Baca juga: Manfaat ISO 27001 serta 7 Perusahaan di Indonesia yang Mengimplementasikan dan Sertifikasi ISO 27001
Apa saja data yang harus diamankan perusahaan?
Terdapat 10 jenis data yang harus diperhatikan keamanannya, yaitu:
- Informasi terkait SDM
- Data dan informasi sensitif di cloud
- Keseluruhan data backup
- Informasi dan data pada perangkat non-bisnis (flash drive karyawan, kartu memori, HP, komputer rumah, dan perangkat lainnya)
- Data dalam bentuk hardcopy
- Riwayat komunikasi
- Akun media sosial
- Data dari pihak ketiga
- CCV kartu kredit
- Pesan suara yang tak terenkripsi
Melindungi data pelanggan adalah kewajiban para pelaku usaha. Penyalahgunaan data untuk hal-hal yang melanggar privasi dapat dikenai sanksi hukum dan denda. Terlebih jika terdapat orang yang dirugikan secara komersil dalam aktivitas tersebut. Apabila perusahaan tidak bisa menjaga privasi dan keamanan data pelanggan maka akan mempengaruhi citra dan brand image perusahaan khususnya dimata pelanggan dan umumnya dimata publik. Hal ini tentu akan mempengaruhi kinerja penjualan bisnis hingga penilaian dan pertimbangan para investor.
Belajar dari kasus Facebook dan Zoom yang sempat heboh karena dikabarkan menjual data penggunanya sehingga membuat banyak usernya kecewa. Meski keduanya telah melakukan klarifikasi bahwa tidak ada aktivitas penjualan data sedikit pun. Namun, tetap saja citra dari kedua brand tersebut sudah tercoreng sehingga banyak orang mulai tidak percaya dengan mereka.
Baca juga: Kewajiban implementasi ISO 27001 bagi Lembaga Pengguna Data Dukcapil
Risiko dan Dampak Kebocoran Data Perusahaan
Kehadiran internet memungkinkan semua orang untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber secara cepat, tepat, dan murah. Berikut adalah risiko dan dampak kebocoran data perusahaan.
- Merusak reputasi bisnis yang sudah terbangun
- Hilangnya kepercayaan konsumen karena merasa dirugikan
- Kerugian secara finansial karena harus menanggulangi akibat dari kebocoran data (Biaya Recovery pembenahan sistem perusahaan)
- Mendapatkan tuntutan hukum dari pelanggan yang merasa dirugikan
- Membayar denda akibat tuntutan hukum
- Memberi celah bagi kompetitor
Baca juga: SNI ISO 27001 Kunci Perkembangan Bisnis Perusahaan di Era Digital
Bagaimana cara menjaga keamanan data customer?
Perkembangan teknologi informasi berkaitan dengan tingginya kebutuhan user. Saat ini semakin popular dan lebih dikenal dengan “Era Digital.” Fenomena ini berpengaruh besar terhadap kemudahan akses informasi bagi semua pihak, tidak terkecuali bagi sektor bisnis. Perlu kita sadari bahwa sebagai user sangat penting untuk bersikap bijak. Terutama dalam pemanfaatan teknologi informasi itu sendiri. Khususnya bagi perkembangan bisnis, salah satu yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan penerapan SNI ISO 27001 Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI). Kenapa?
Informasi adalah aset yang sangat berharga bagi semua perusahaan dalam sektor bisnis apapun. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu faktor utama dalam pergerakkan bisnis. Perusahaan memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga asetnya, baik aset informasi bersifat pribadi maupun milik organisasi/perusahaan. Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) dapat menjadi solusi dan kunci bagi perusahaan dalam upaya pengamanan informasi. Pengelolaan keamanan informasi harus dijadikan prioritas oleh perusahaan karena dapat menjadi kunci dalam menghadapi risiko dan kerentanan kebocoran data yang marak terjadi saat ini.
Baca juga: Berapa Biaya Sertifikasi ISO 27001?